Sidoarjo, 26 September 2024 – Pemilihan Ketua OSIS di SMA Wachid Hasyim 2 Taman kali ini berlangsung semarak dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada Kamis pagi, pukul 07.30 WIB, halaman sekolah dipenuhi antusiasme siswa dan guru yang siap memberikan suara dalam pemilihan ketua OSIS yang diwarnai dengan keunikan tersendiri. Bukan hanya proses demokratis yang berlangsung lancar, namun juga penampilan menarik dari para calon ketua OSIS yang mengenakan pakaian adat nusantara.
Sebanyak tiga calon ketua OSIS yang berasal dari kelas XI tampil memikat dengan kostum adat yang mereka kenakan. Dua dari mereka tampil anggun dengan busana adat Jawa, sementara satu kandidat lain tampil menonjol dengan mengenakan pakaian adat Dayak. Penampilan ini menjadi daya tarik tersendiri dan menambah semarak pesta demokrasi di lingkungan sekolah.
Ketika diwawancarai, salah satu calon yang mengenakan pakaian adat Dayak, menceritakan latar belakang pemilihan kostumnya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya memang berasal dari suku Dayak di Kalimantan, namun kini tinggal di Sidoarjo bersama neneknya. “Saya memilih mengenakan pakaian adat Dayak sebagai simbol kebanggaan akan asal-usul saya, meskipun saya bersekolah di Jawa. Selain itu, saya memilih sekolah di SMA Wachid Hasyim 2 Taman karena pendidikan di Jawa, terutama di sini, memiliki kualitas yang lebih baik,” jelasnya dengan bangga.
Pemungutan suara dimulai dengan partisipasi dari para guru, yang kemudian diikuti oleh seluruh siswa. Atmosfer kompetisi terasa kental, namun tetap berjalan dengan tertib. Ketiga calon tersebut masing-masing memiliki visi dan misi untuk memajukan sekolah dan meningkatkan kualitas kegiatan OSIS agar lebih inovatif dan bermanfaat bagi seluruh siswa.
Penetapan ketua OSIS juga langsung dilakukan di hari yang sama setelah seluruh suara dihitung dan proses rekapitulasi selesai. Semua pihak berharap pemimpin yang terpilih nantinya dapat membawa perubahan positif dan berkontribusi dalam kemajuan SMA Wachid Hasyim 2 Taman.
Acara pemilihan ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai demokrasi di lingkungan sekolah, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta budaya melalui kostum adat yang dikenakan para calon, menjadikan pemilihan ini tak terlupakan bagi seluruh warga sekolah.