Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah meluncurkan kurikulum baru yakni “Kurikulum Merdeka”. Kebijakan ini dibuat untuk mengoptimalkan cara belajar peserta didik dengan memberikan cukup waktu dalam memahami konsep dan menguatkan kompetensi belajar.
Kurukulum Merdeka sudah diluncurkan mulai tahun pelajaran 2021/2022, namun SMA Wachid Hasyim 2 Taman (Smasyimduta) baru memulai tahun pelajaran 2022/2023. Berkaitan dengan perubahan kurikulum dan berbagai program lainnya, Smasyimduta mengadakan kegiatan sosialisasi ke wali murid.
Acara sosialisasi ini berlangsung dengan lancar. Wali murid pun mengikuti dengan antusias. Pertemuan ini berlangsung di Grha Anugerah Gusti pada Sabtu 20 Agustus 2022. Pihak sekolah menjadwalkan pertemuan menjadi 3 sesi sesuai dengan jenjang dan dimulai pada pukul 07.00 s.d.15.00 WIB. Pembagian waktu di setiap kelas ini bertujuan untuk menghindari penumpukan walimurid.
Seperti biasa pertemuan wali murid kali ini juga diawali dengan pembacaan istighotsah, salah satu amalan khas nahdliyin. “Tentunya, kami berharap, pembacaan istighotsah ini melengkapi usaha dhohir yang sudah dilakukan. Semua bertujuan untuk mendapat ridha dari Allah SWT dan kita dimudahkan dalam merealisasikan segala program yang sudah disusun,” jelas H. Malik Masduqi yang memimpin istighotsah.
Sementara itu, dalam paparannya, Kepala Smasyimduta Dra. Hj. Nur Djannah mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka diterapkan di kelas X sedangkan kelas XI dan XII tetap menggunakan kurikulum 2013.
Selain itu beliau juga menjelaskan berbagai program seperti pelaksanaan tambahan belajar untuk kelas intensif, kelas khusus, dan kelas reguler. Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan capaian prestasi yang sudah diraih oleh SMA Wachid Hasyim 2 Taman. “Alhamdulillah, tahun ini siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri meningkat. Bahkan untuk jalur SNMPTN berhasil meloloskan 84 siswa. Ini tertinggi se-Sidoarjo dan 10 besar se-Jawa Timur, baik swasta maupun negeri,” jelasnya yang disambut tepuk tangan wali murid.
Pada kesempatan itu juga Dra. Hj. Muamaroh, M.Pd selaku Waka Kurikulum menjelaskan perbedaan antara kurikulum merdeka dan kurikulum 2013. Selain itu, beliau juga menjelaskan kriteria kenaikan kelas X, XI dan kelulusan bagi kelss XII.
“Selain nilai harus di atas KKM, tentunya sikap dan kepatuhan terhadap tata tertib dan aturan sekolah menjadi tolok ukur dalam kenaikan dan kelulusan. Karena itu, kami mohon bantuan wali murid untuk terus memantau anak-anak ketika di rumah,” jelas beliau yang juga mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris.
Selain terkait kurikulum, dalam kegiatan itu juga dijelaskan berbagai jalur masuk perguruan tinggi negeri yang disampaikan oleh Waka Kesiswaan Mohammad Hajir, M.Pd. Dalam penjelasannya, Hajir mengatakan bahwa masuk perguruan tinggi negeri ada dua jalur yaitu nontes dan tes,.
“Untuk jalur nontes seperti undangan atau SNMPTN, pendaftran dan input nilai akan dilakukan oleh sekolah. Namun untuk yang tes, dilakukan secara mandiri oleh siswa. Tentunya sekolah tetap siap membantu apabila ada kendala dalam pendaftaran,” jelasnya.
Ditambahkan juga bahwa sekolah memberi bimbingan khusus untuk siswa yang ingin melanjutkan kuliah yaitu berupa tambahan pelajaran UTBK, sedang untuk siswa yang ingin bekerja akan diberi tambahan kemampuan Ms Office dan Digital Marketing. (Tim Jurnalis Smasyimduta)